Awal karier di dunia hiburan, ketika mulai dikenal sebagian
bintang film kanak-kanak.
Djendral Kantjil, sekitar tahun 1957. Kariernya di musik dimulai sejak ia usia 11 tahun, ia dan teman-temannya membentuk sebuah
grup musik bocah bernama Bintang Remaja, ketika mengikuti Festival Band Bocah di
Lapangan Banteng,
Jakarta. Tetapi dua tahun kemudian grup musik ini bubar. Bersama
Titi Qadarsih ia membentuk
Kuarta Nada, tapi grup musik ini tidak bertahan lama kemudian bubar.
Sekitar tahun 1960, Iye berangkat ke
Belanda. Di negara kincir angin yang banyak ditumbuhi bunga tulip itupun, anak ke dua dari enam bersaudara ini ternyata tidak bisa melepaskan gairah bermusiknya. Ia membentuk grup musik Take Five (1966-1967), yang sempat mengikuti festival dan berhasil meraih vokalis terbaik. Pada tahun-tahun 1967-1972 bersama grup Clover Leaf, Iyek menelurkan 9 single. Beberapa lagu di antaranya, "Don’t Spoil My Day" dan "Grey Clouds" cukup diminati publik Belanda pada zamannya.
Akhir
1972 bersama
Ludwig Lemans, gitaris
Clover Leaf, ia mengunjungi
Indonesia. Di tanah air ia melihat dan mengamati kehidupan bermusik masyarakat
Jakarta. Iye mencari musisi yang mau bergabung dengannya. Awal
1973, Iye bersama Fuad Hassan (drum), Donny Fattah (bass),
Jockie Surjoprajogo (keyboard), dan seorang Belanda Ludwig Lemans (gitar) mengadakan latihan di
Puncak selama dua minggu, untuk menghadapi pergelaran musik di
Taman Ismail Marzuki tanggal 5 Mei 1973. Dalam latihan mereka sepakat membentuk sebuah
grup dengan nama
God Bless.
Kesuksesannya saat merilis album perdana bertajuk
God Bless pada tahun 1975 membuat grup rock itu menjadi grup pembuka konser grup rock dunia "'
Deep Purple'" di Jakarta. Figur Ahmad Albar meroket menjadi
superstar rock Indonesia dan Majalah Tempo edisi 27 September 1975 menjadikan dia sebagai laporan utama dengan memajang foto Albar di sampul depan.
Ahmad Albar sempat mengecewakan sebagian penggemarnya ketika pada 1979 merilis album dangdut berjudul
Zakia atas prakarsa wartawan majalah musik Junior, Masheri Mansyur. Maklum ketika itu dangdut masih kerap dianggap sebagai musik kampungan oleh sebagian masyarakat. Album ini berisi sembilan lagu. Enam karya Albar adalah "Zakia", "Karena Harta", "Mawar Merah", "Raja Kumbang", "Tuhan Ada", dan "Beku". Tiga lainnya adalah "Pernyataan" (M Harris), "Obral" (
Titiek Puspa), dan "Raja Sehari"(Ian). Ternyata lagu "Zakia" yang diciptakannya "meledak" di pasaran. Gitaris
Ian Antono-lah yang meracik musiknya sehingga enak didengar. Tak hanya bernyanyi dangdut, Ahmad Albar pun main dalam film "Irama Cinta" bersama ratu dangdut
Elvy Sukaesih dan berduet membawakan lima lagu: "Aku Bahagia", "Rasa Berdebar", "Seharusnya Kau Tahu", "Engkau Jauh", dan "Lintah Darat".
Pada 1980 God Bless mengeluarkan album kedua berjudul
Cermin. Ian Antono bergabung dalam kelompok musik cadas tersebut. Setelah itu God Bless vakum lama tetapi Ahmad Albar tetap bersolo karier atau tampil bersama penyanyi lain antara lain
Gito Rollies dan
Mus Mujiono.
Sepanjang 1980-an hingga pertengahan 1990-an, Ahmad Albar mengeluarkan album
Syair Kehidupan (1980) bersama Ian Antono,
Dunia Huru Hara dan
Dunia Dibakar Api (1988) yang dibuat bersama pemusik
Areng Widodo,
Kartika (1989) bersama Gito Rollies, album
Secita Cerita,
Langkah Pasti, dan
Scenario bersama
Fariz RM, dan
Tangan Baja bersama
Farid Hardja, serta
Jangan Ada Luka (1996) bersama
lady rockerNicky Astria.
Saat mencari vokalis untuk
Gong 2000 yang digawangi Ian Antono,
Albert Wijaya,
Yaya Muktio (drum),
Harry Anggoman (keyboard), dan Donny Fatah, pilihan jatuh pada Ahmad Albar, karena dia dianggap yang terbaik saat itu. Konser Gong 2000 tanggal 26 Oktober 1991 di Parkir Timur Senayan memuaskan sekitar 100.000 penonton dengan peralatan sistem suara berkekuatan 120.000 watt dan lampu berkekuatan 300.000 watt. Grup ini menghasilkan empat album:
Bara Timur (1991),
Gong Live (1992),
Laskar (1993), dan
Prahara (2000). Di sini Albar nyaris sempurna melahirkan God Bless kedua. Penggemar tampaknya tidak peduli apakah yang mereka dengar Gong 2000 atau God Bless, yang penting ada Ian, Donny, dan Albar.
Iye juga mengeluarkan album solo, yaitu Bis Kota (1990), Giliran Siapa (1991), Rini Tomboy (1991), Menanti Kepastian (1992), Bunga Kehidupan (1994), Biarlah Aku Pergi (1994), dan Kendali Dendam (1995).
Berturut-turut, kemudian God Bless mengeluarkan sejumlah album rekaman seperti
Semut Hitam (1988),
Raksasa (1989),
The Story of God Bless (1990),
18 Greatest Hits of God Bless (1992), dan
Apa Kabar (1997).
Selain sering menggelar konser di banyak kota di Tanah Air, Ahmad Albar juga sempat menggelar konser di luar negeri. Pada 7 Februari 2004 misalnya ia tampil di
Kuala Lumpur bersama God Bless memeriahkan ulang tahun grup rock
Malaysia Search.
Seusai konser, Albar langsung bergabung dengan 11 penyanyi muda
Duta (
Sheila on 7),
Armand Maulana (
Gigi),
Fadly (
Padi),
Kikan(
Cokelat),
Andi (
/rif),
Roy (
Bumerang),
Warna,
Audy,
Ratu,
Rio Febrian, dan
Glenn Fredly. Mereka bersama-sama menyanyikan "Rumah Kita" yang diambil dari album God Bless
Semut Hitam.
0 comments:
Post a Comment